Produsen perangkat teknologi komputer Dell menyatakan telah diretas pada 9 November 2018, dan pencuri itu berusaha mengambil data terkait informasi pelanggan dari situs resmi Dell, perusahaan yang didirikan oleh Michael Saul Dell.
"9 November 2018, Dell mendeteksi dan mengacaukan aktivitas tidak resmi di jaringan kami yang berusaha untuk mengekstrak informasi pelanggan Dell.com, terbatas pada nama, alamat email dan kata sandi," kata Dell melalui keterangan resmi di situs mereka, dikutip Jumat, 30/11, Antara
Informasi terkini dari Dell menyatakan tidak menemukan bukti adanya informasi konsumen yang dibagikan, begitu juga dengan kartu kredit dan informasi sensitif lainnya yang tersimpan di server miliknya.
Dell mengaku sudah mengambil tindkan untuk menjaga keamanan setelah mengetahui aktivitas ilegal tersebut, termasuk mengadakan penyelidikan. Dell juga bekerja sama dengan perusahaan forensik digital guna penyelidikan independen dan penegakan hukum, menelusuri jejak digital yang tertinggal.
Sesungguhnay Dell telah memberikan standar keamanan dengan mengatur ulang kata sandi konsumen untuk melindungi akun konsumen mereka dan membentengi server dari penyusup.
"Tidak ada produk atau layanan Dell yang terdampak," kata Dell, merek komputer yang cukup populer di Indonesia, baik berupa laptop, PC dan server.
Mereka menyarankan pengguna untuk mengganti kata sandi akun-akun lainnya jika menggunakan kata sandi (password) yang sama dengan akun Dell, sambil mengingatkan sebaiknya tidak menggunakan satu kata kunci untuk berbagai akun di berbagai situs online.
Dell tidak menyatakan berapa banyak akun yang terdampak aksi peretasan tersebut, dengan alasan tidak ada informasi data konsumen yang diekstrak.
"Mengingat pengungkapan ini terjadi secara sukarela dan tidak ada kesimpulan bahwa informasi akun pelanggan diekstraksi, merupakan hal yang tidak bijaksana untuk mempublikasikan jumlah potensial, yang mungkin tidak ada," kata Dell dikutip dari laman Cnet.
